Minggu, 22 Januari 2012

wajahmu ingatkanku

(terinspirasi dari lagu BCL Wajahmu Mengingatkan Aku)

aku masih menatapnya. tak percaya ini kenyataan. rasanya seperti ada sesuatu yang besar menghantam jantungku. dia hanya tersenyum padaku sambil melambaikan tangannya dan berlalu.

“aku akan pulang saat musim semi tiba...”, lelaki itu tersenyum ke arahku sambil melambaikan tangannya dan berlalu dengan kapal pesiar mewah itu.

aku bahkan masih belum bisa membedakan ini mimpi atau kenyataan. entah aku harus bersikap bagaimana, apakah sedih atau senang. dia begitu mirip dengannya. dan bahkan nyaris benar-benar sama.

“Lina”, suara di seberang sana terdengar parau dan bergetar.
“iya, tante? ada apa?”, tanyaku sambil menyeruput teh hangatku, tiga jam setelah kepergian lelaki itu.
“Radit, kapal pesiar yang ditumpanginya...”, suara itu tercekat, terdengar berat untuk dilanjutkannya.

apa yang terjadi sebenarnya? siapa lelaki ini? lelaki yang baru saja melambaikan tangannya.

aku tak dapat membendung tangisku saat menjemput kedatangan lelaki itu. dia pergi dengan senyum, dan juga kembali dengan senyum yang terkembang diwajahnya yang pucat pasi. terbujur kaku dan membiru didalam peti.

dia bilang namanya Randitya Gunawan. 

surat-surat kematiannya sudah kuterima. disana tertera jelas nama dan keterangan lelaki itu. Raditya Gunadarma, Sleman 20 April 1984. dia hanya bisa tersenyum dibalik peti itu kepadaku. bisu!

aku berlari ke arahnya. mengejar langkahnya yang mulai menjauh.
“Jangan pergi lagi, tolong jangan pergi lagi, Radit...”, pintaku penuh harap. aku tahu tangisku mulai pecah saat itu.
dia menatapku miris, lalu perlahan senyumnya mulai terkembang di wajahnya. dia menggenggam tanganku, “aku bukan Radit, Lin. aku Randi, saudara kembar Radit”.
JLEB! aku merasa tubuhku seperti melayang, wajah lelaki ini perlahan mulai mengabur dan semuanya menjadi gelap.

ngarep punya cowok kaya dia :)


love, love, love and love :* 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar