Sabtu, 14 Januari 2012

mereka tertawa dibawah guyuran hujan sore itu

dulu dia selalu mengelus rambutku, tanda sayangnya kepadaku. bahkan masih sangat jelas dibenakku dia yang menggendongku pulang saat aku tertidur sewaktu dia mengajakku dan bulek nikmah jalan-jalan dipantai jangkar, dia yang menyisir rambutnya didepan cermin sambil berkata “gantengkan?” dan mengangkat kedua alisnya waktu itu, dia yang membuatkanku telor dadar mie yang sudah tak pernah lagi aku makan sekarang, dia yang membuatkan kami (aku nenek dan kakekku) nasi goreng dengan rasa yang khas, dia yang menyuapiku rujak lontong khas jawa timuran, dia yang menyuruhku untuk dirumah saja bersamanya saat keluargaku mengantarkan bulek titikku pulang ke malang, dia yang dulu tersenyum lucu padaku, dia omku yang sangat dibanggakan oleh nenekku! nenekku pernah berkata bahwa aku dan dia mirip, aku ini adalah fotokopiannya tapi dalam bentuk perempuan. kami mempunyai banyak kesamaan hal dalam semua sikap dan perilaku.

saat itu, sebuah masalah datang karena aku. omku yang sangat menyayangiku ingin sekali membahagiakanku dan dia menghadiahkan aku sebuah sepeda motor, walaupun seken tapi itu yang pertama untukku. namun, karena kesalahpahaman dari keluargaku sehingga ayah dan omku itu bertengkar dan sempat omku pindah.

itu membuat nenekku sangat sedih. maafkan aku nenek. harusnya aku bisa berpikir lebih kedepan saat itu. bukan hanya perasaanku saja yang aku kedepankan. aku bahkan tidak bisa apa-apa selain bermain kerumahnya yang baru didesa. aku merasa tidak berguna. apakah pernah om berpikir seperti itu tentang aku?

kini kami sudah berkumpul kembali. namun, kami seperti orang lain. KAMI SEPERTI ORANG LAIN! aku merasa kehilangan mereka. mereka yang saat ini sedang bermain dibawah guyuran hujan itu, yang bukan bersamaku melainkan orang lain. yang mungkin juga menganggapku seperti orang lain. miris rasanya melihat mereka tertawa tapi bukan denganku lagi. sakit rasanya melihat mereka memperhatikan yang lainnya dan itu bukan aku (lagi). aku kehilangan omku dan keluarganya.

aku merindukan omku. omku yang selalu tersenyum. omku yang dulu, yang selalu ngemong aku. omku yang selalu bercerita tentang masa kecilku dan masa kecilnya dulu. omku yang selalu bernostalgila dengan masalalunya. omku yang selalu memanggilku saat dia punya sesuatu. omku yang selalu membantuku saat aku kecelakaan. omku yang dengan sabar menasehatiku. omku yang menyayangiku sejak aku kecil. yang mengasuhku saat aku bayi. yang selalu menganggapku anaknya. aku kangen dia yang sekarang berbeda. yang sekarang seperti tak kenal aku. yang sekarang jarang bercengkarama denganku dan bisa dibilang tidak pernah lagi. yang sekarang sudah sibuk dengan aktifitasnya yang baru dan beberapa anak angkatnya yang lain. aku kangen dia. kangen omku yang dulu. kangen omku yang dulu. kangen omku yang dulu. kangen omku yang dulu.

aku hanya cemburu, melihatnya memperhatikan yang lain selain aku!
aku hanya cemburu, melihat mereka tertawa bersama orang lain dan itu bukan aku!





love, love, love and love :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar