Senin, 31 Oktober 2011

kisah nenek dan cucunya

ada seorang nenek,
hari itu dia lagi berpuasa
namun tiba-tiba saja dia merasa pusing
akhirnya dia ke dapur dan mengambil obat "bodrex"
kemudian meminumnya dengan segelas air putih
si cucu bertanya padanya, "loh? nenek kan puasa?"
nenek itu menjawab, "itulah hebatnya bodrex, bisa diminum kapan aja !"

aku anak sehat !

hujan...
embuatku ingin tidur
lelah rasanya merasa kalau aku ini sakit
hemm sakitnya pun aku gak tauk apa namanya

seseorang pernah berkata,
kalau sugesti itu lebih kuat
sugesti kita mengenai apapun akan benar2 membawa kita seperti itu adanya
hasilnya pun sudah pernah aku rasakan
dan sekarang,
aku harus bilang pada diriku sendiri,
AKU ANAK SEHAT !
:)

Jumat, 28 Oktober 2011

saranghaeyo

힘드는 실제로, 모든했을 때 분노와 함께하는
때로는 입이 통제하지 않습니다
때로는 이런 태도는 불공 평해
그러나, 나는 그것이 이유가 있어야 확신
우리를 이해하려고
우리는 장남으로 그걸 이해하고 싶어요
우리 동생의 좋은을 위해이 뭐하는 경우
우리가 사랑, 우리는 그를 사랑
날 믿어

menggombal ahhh :P

bang, punya obeng gak ? | buat apa neng? | buat ngunci hati abang pake sekrup dihati eneng ;P

bang, abang serakah banget sih jadi orang!| lah kenapa neng? | kalo uda manis ya manis aja gakusah ganteng juga kali :)

bang, emaknya situ tukang jual lotek ya? | lah kenapa neng? | soalnya situ udah mengulek hati saya :)

Kamis, 06 Oktober 2011

when im was so adult

Saat aku mulai berpikir dewasa, semua keluargaku benar-benar kaget dengan hal itu. Mereka semua berpikir, aku hanyalah sok dewasa atau apa. Dan bahkan tak banyak dari mereka yang tak mauk mendengarkan apa yang aku katakana. Tapi, aku hanyalah seorang anak yang baru tumbuh untuk dewasa, namun semua orang masih menganggap aku sebagai seorang anak kemaren sore saja. Tak apa, itu karena masih permulaan. Masih awal untuk menjadi seorang yang dewasa. Alhasil apapun nanti ceritaku, apapun nanti saranku, aku tetaplah begini. Semoga semakin hari semakin bertambah dewasa dan bahagia untukku semakin banyak 

Rabu, 05 Oktober 2011

ketika september tiba

September ceria, itu sebuah lirik lagu lawas yang aku kenal, dan selalu terngiang ditelingaku saat September tiba. Saat September datang lagi sekali dalam setahun aku merayakan hari ulang tahunku, dan sekarang aku sudah berusia 20 tahun. Rasanya masih belum percaya kalau usiaku sudah menginjak angka 2 didepannya. Kini bukan lagi saatnya untuk bermain-main dalam segala hal. Harus focus belajar dan harus bisa lulus dengan hasil yang baik, menurutku tak perlu kumlot yang penting paham dengan semua hal yang diajarkan dan bisa dimanfaatkan saat didunia kerja. Ya Allah diusia ini segalanya terasa lebih berat. Ingin rasanya untuk menjadi anak kecil kembali yang bisa tertawa dan berlarian kesana kemari tanpa beban. Menjadi anak kecil yang hanya memikirkan mimpi-mimpi mereka tanpa harus berpeluh untuk meraihnya dan kecewa saat semuanya tak bisa dicapainya. Ya Allah betapa bahagianya masa itu…
aku selalu bahagia saat September datang lagi, disamping usiaku sudah mulai bertambah, aku juga mendapatkan kejutan yang indah disaat-saat itu. Alhamulillah ;)
suatu kebahagian yang indah yang pernah Engkau limpahkan padaku ya Allah 
insyaAllah diusia menuju kematangan ini hamba bisa bersikap lebih baik, bisa menjadi kakak yang lebih baik juga untuk adik-adik hamba dan bisa menjadi teman yang baik pula untuk teman-teman hamba, jauh dari segala prasangka buruk dan sifat mudah marah dan jauh dari ketakutan-ketakutan untuk dijauhi, untuk dicemoh, untuk dihina, untuk dimarahi, untuk dibenci, untuk dilecehkan dan dijauhkan juga dari keinginan untuk dipuji, untuk diberi untuk disanjung dan yang lainnya. Jauhkan juga hamba dari sifat sombong, tamak dan riak, dan semua sifat tercela yang Engkau benci ya Allah. Allahuakbar ! 
terimakasih untuk nafas, udara, kehidupan, detak jantung, nadi yan masih berfungsi semuanya ya Allah. Terimakasih untuk penglihatan yang baik, pikiran yang sehat dan normal dan tubuh yang ajaib ini yang bisa menyimoan berkilo-kilo makanan dan daging didalamnya. Terimakasih ya Allah atas segala anugerah yang tak terkira banyaknya dan tak terhingga nikmatnya, ya Allah Engkau sungguh mahakarya yang kuasa atas segala yang hamba punya, terimakasih ya Allah. Alhamdulillahirobbil’alamin  subhanallah wal hamdulillah ;)

look MY HEART, not MY ATTITUDE !

Aku ini seorang yang dingin dan sangat cuek dengan sekelilingku
Aku ini hanya seorang yang kesepian
Aku ini memang begini
Aku tahu, aku harusnya tidak begini
Tapi lingkungan tempatku berada mengajarkanku untuk tidak peduli pada hal-hal yang negative
Dan semua hal akan menjadi negative saat aku terlalu peduli padanya
Sehingga menjadi cuek adalah hal yang biasa untukku
Aku bahagia begini
Aku nyaman begini
Walaupun aku tak pernah punya banyak teman seperti mereka
Inilah diriku
Yang selalu cuek dan tak pernah peduli
Namun, tolong jangan sakiti aku
Saat aku mulai peduli pada seseorang ataupun seorang teman

Aku selalu takut punya teman banyak
Untuk apa punya teman banyak tapi akhirnya mereka menyepelekanku (?)
Aku lebih suka sendiri dan individu
Aku bahagia begini
Ya, bisa dibilang aku tak bisa bersosialisasi
Namun untuk apa bersosialisasi saat mereka juga tk pernah peduli padaku
Ya, aku tauk
Harusnya kita yang peduli terlebih dahulu
Mungkin kata-kataku bisa diralat dan cukup langsung pada intinya saja
“jauhi toxic !”

thanks GOD, for YOUR chances :)

So happy hari ini 
Bahagia banget
Tapi gak bisa bohong juga,
Kayaknya ada yang mengganjal :’(
Besok siang jam setengah 1 aku akan ke asembagus
Ya Allah…
Terimakasih 
Ya Allah, aku tahu aku udah nyakitin ibu dengan hal ini
Beri dia kekuatan dan sediakan untuknya rumah di surga ya Allah 
Aku sayang ibu
Aku sayang ebo
Aku sayang mbah ti
Mereka semua kekuatanku :’)
Terimakasih telah menghadirkan mereka didalam hidupku
Dan membuatnya sedikit berwarna dengan adanya mereka
Aku sayang mereka semua
Buat mbah ti,
Terima dia disisiMu dengan mbah o ya Allah :’)
Sampaikan terimakasihku padanya
Pada mereka
Aku sangat menyayangi mereka
Aku menyesal tidak bisa menjaga mereka
Bukan karena aku tidak mampu,
Namun, karena aku tidak mau
Itu kesalahanku
Bilang pada mereka aku sangat menyesalinya 
Mbah ti, mbah o,
Isha kangen ….
Besok isha akan pulang ke asembagus,
Isha harap mbah ti dan mbah o bisa damai disana 
Isha sayang kalian :’)

masih kangen asembagusku !

Kemaren saat aku buka mata ku temukan sebuah pemandangan yang tak asing bagiku. Sebuah tempat yang sangat aku kenal. Tempat penuh kenangan yang indah dan menyedihkan juga.
Aku juga temukan sosok dua orang setengah baya yang setengah berlari menghampiri bisku dari jauh, mereka orang tua angkatku.
Yah! Saat itu hari yang ku nantikan tiba. Mereka memelukku dan tak terasa air mataku meleleh saat itu juga.
Subhanallah ! subhanallah ! subhanallah !
Akhirnya aku bisa pulang juga
“isha takok pak, isha takok tk bisa mole pole, isha takok tak bisa katemmo ka bapak bik ebok pole”
Dan kulihat ebok juga menangis saat aku memeluk bapak dan mengatakan itu
Isha masih kangen !
10 hari itu berjalan dengan cepat saat aku benar2 menikmatinya
Sungguh !
Aku ingin mem-pause saja hidupku saat itu, agar aku bisa lebih lama disana dengan mereka
Dan bisa menghabiskan waktuku dengan mereka semua
Aku sayang kalian semua 
Nanti akan tiba saatnya
Tunggu 
Aku akan memberikan segala yang aku bisa !

tell me something i dont know

Dia datang menyapaku di pagi hari
Dia tersenyum padaku
Dia seperti cahaya mentari pagiku
Menghangatkanku

Aku bahkan tidak pernah tahu siapa dia sebelumnya. Kami… berbeda….

Tiba-tiba saja ruangan itu menjadi hangat dan sebuah sinar menyilaukan mataku. Sehingga, aku terpaksa membuka mata dan kudapati sesosok tua dihadapanku.
“Selamat pagi”, sapa wanita baya itu.
“Ah… nenek…”. Wanita baya itu adalah nenekku. Dari kecil aku hidup dengannya dan mengalami masa-masa sulit dengannya. Menurutku dialah satu-satunya wanita yang mengerti aku dan selalu memahamiku.
“Ayo bangun, enggak mau berangkat sekolah?”, tanyanya lembut tapi tegas.
Aku bangun dan berjalan menuju kamar mandi dengan langkah gontai. Ku temui sosok lelaku baya didapur sedang duduk-duduk di meja makan. Ya, dia kakekku. Dia tersenyum padaku, menyapaku, namun aku menghiraukannya dan terus saja melangkah menuju kamar mandi.
Setengah jam kemudian aku sudah siap dengan seragamku dan sudah selesai sarapan. Ku cium tangan kakek dan nenekku lalu berangkat ke sekolah. Hidupku benar-benar berjalan biasa-biasa saja. Hidup dirumah gedhek dengan ruangan yang disekat oleh triplek dan sebuha meja makan berjejer dengan meja belajar, dan disekat dengan lemari makan dengan dapurnya. Satu-satunya hiburan yang ada hanya sebuah radio tua yang sudah usang, yang selalu disetel oleh kakek saat aku dan nenek tidak dirumah. Kakekku seorang pensiunan, sebenarnya dia belum saatnya pensiun, namun karena penyakitnya dia terpaksa dipensiunkan.
Nenekku adalah wanita yang tegar. Walaupun kehidupan kami serba pas-pasan dia selalu tabah. Dia wanita yang tangguh. Tidak pelit dan tidak perhitungan. Bagiku dia wanita sempurna. Dia memang galak, tapi dibalik itu semua dia sangat perhatian. Hal sekecil apapun pasti dia pikirkan. Dia tidak pernah tega melihat anak dan cucunya kesusahan, namun dia sangat tegas. Masakannya enak, aku paling suka nasi goring buatannya. Beliau juga piawai membuat kue. Dia benar-benar wanita hebat.
Kakekku, apa sih yang tidak mungkin bisa dilakukannya? Bisa dikatakan, dia multiltalenta. Dia bisa segala hal, mulai dari bekerja “tukang” sampai menggambar buah pepaya untuk tugas menggambarku sewaktu sd. Hanya saja, dia tidak begitu bisa memasak. Dia sangat tampan. Pemarah dan galak. Namun, dia begitu lemah, sangat lemah, dan aku menyesal tidak bisa menjaganya. Ini penyesalan yang tidak pernah mati. Hingga saat dia meninggal, aku belum sempat meminta maaf padanya.
“nanti disaat usia yang ke tujuh belas, kita beli kue tar dan undang semua teman-teman Isma ya”, ucap nenek sambil tersenyum ke arahku.
“hah? Malu, Nek. Kan udah gede” sahutku.
“Lah? Kenapa? Enggak apa-apa” sahutnya lagi.
Dihari yang lain.
“Nek, aku ingin pulang ke Asembagus”.
“Iya, nanti. Nanti nenek pasti antar”, jawab nenek kepadaku dan aku tersenyum saja padanya. Tanpa aku sadari, semua pintaku selalu nenek penuhi.
“Ma, kakek pengen di kamar ini ya, kamar kakek terlalu sempit, kaki kakek sakit-sakit”, pinta kakek di suatu pagi. Namun aku malah marah-marah padanya. walau akhirnya aku bersedia bertukar kamar dengannya.
“Ma, tolong beliin figura yang gede ya. Kakek pengen majangin foto kakek dan nenek diruangan ini”, suruh kakek. Dan aku pun mau, karena aku ingin korupsi sedikit dari uang kakekku. Kakekku yang malang.
*1 “Bapak ki, nek Arya njaluk duit, mesti ngomonge ra ono. Wes dikekke neng bu Ais kabeh poh? Bapak ki wes tuo, meh ngopoe dadak kawin meneh? Mbok di akehi sholat e. Tobat. Nggo sangu mati”, kata-kata ayahku membangunkanku di tengah malam buta.
*2“Yoh ora ngono, maksudte bapak ki, men bapak kie eneng kancane. Men bapak ki ora dewean….”
*3“TAE !” bentak ayahku.
Aku dengar suara langkah kaki kakekku menjauh dan masuk ke dalam kamarnya yang sempit dulu, sebelum bertukar kamar denganku. Saat kurasa ayahku sudah pergi, aku bangun dan pergi ke kamar kakekku. Ku buka pintu kamarnya, dan ku temukan dia sedang melamun, dia memejamkan matanya tapi sebenarnya tidak tidur. Dia melihatku dan tatapannya sangat sedih. Aku menghampirinya dan duduk disebelahnya, ku usap tangannya.
“Kakek, enggak apa-apa?”
Kakekku tersenyum, “Enggak”.
*4“Arapa?” tanyaku dalam logat Madura.
*5“Tadek, Isma mak gitak tedhung? Kassak Isma boboklah. Kakek tak arapa-rapa”. Sahut kakekku seolah-olah dia baik-baik saja.
Aku sedih melihat kakekku berpura-pura baik-baik saja. Aku sadar dia tidak benar-benar baik-baik saja.
“Isma anu apa?” Tanya kakekku.
“Tadhek, Isma tak anu apa-apa. Perak nata buku gebei lagguna. Bedhe apa, Kek?” tanyaku.
“Isma, keberatan enggak mun Kakek nikah pole? Beremma pendapatta Isma?” Tanya kakekku.
Aku diam sejenak.
“Isma tak apa-apa, selama iku positif gebei Kakek”. Kakekku terlihat bahagia. wajahnya sangat berseri-seri. Aku tahu kakekku sangat kesepian setelah nenekku meninggal. Namun tak ada yang mengertinya. Bahkan ayahku, anaknya, dia terlalu egois untuk mengerti.
Malam itu kakekku menonton televisi sampai larut malam. Dan malam itu juga aku mencuci kamar mandi, niatku agar kamar mandi itu bersih dan tidak licin. Karena aku takut kakekku terjatuh gara-gara kamar mandi yang licin. Namun, sepulang sekolah aku tidak menemui lagi kakekku. Aku pikir kakekku sedang mandi, namun aku merasa ada sesuatu yang janggal. Setelah satu jam lamanya, kakekku belum juga keluar dari kamar mandi. Setelah aku ketok-ketok kamar mandi agak lama, akhirnya aku memutuskan untuk membukanya secara paksa. Lemas badanku ini saat aku melihat kakekku jatuh di kamar mandi dengan posisi kepala dipintu.

DIA DAN AKU

dia yang telah menghancurkanku
meremukkan hatiku
tapi kenapa masih saja aku memikirkannya?
Masih saja aku merindukannya?
Bahkan, masih saja aku berharap padanya
Dia juga yang pertama
Mengenalkanku pada cinta
Mendamaikan hatiku
Membuat damai jiwaku
Dia juga yang selalu aku rindukan
Hanya dia !
Ya, mungkin aku sudah gila
Karena dia tak lagi bersamaku
Tak lagi menyapaku
Tak lagi selalu hadir dalam setiap pagiku dan malamku
Dia yang membuatku tersenyum seharian
Dan dia juga yang membuatku menangis setaun belakangan ini
Dia yang sangat aku rindukan
Hanya dia !
Saat aku berdoa, apa yang terbaik untukku
Dan saat itu juga semua keburukannya datang
Entah itu petunjuk atau apa
Tapi hati dan otakku selalu memerintahkan aku untuk pergi menjauh
Namun, sejujurnya aku juga sangat merindukannya
Pelan-pelan semuanya sudah terbiasa aku lakukan
Disapa sehari sekali
Dua hari sekali
Tiga hari sekali
Seminggu sekali
Kemudian sebulan sekali
Lalu dua bulan sekali
Dan akhirnya menghilang tanpa kabar
Aku dengar, dia akan benar-benar pergi berlayar
Ya Allah…
Apa dia akan berpamitan padaku?
Akankah dia menyapaku untuk yang terakhirnya?
Apakah dia akan menyapaku dan bilang “maaf untuk semuanya, maukah kau mendoakanku untuk sukses berlayar?”
Hanya dia !
Aku mau hanya dia !

Aku memikirkannya selalu memikirkannya
Aku selalu melamunkannya
Aku selalu merindukannya
Aku selalu berharap dia akan datang
Datang lagi padaku
Aku tahu aku munafik
Tapi aku mau hanya dia !
Apakah dia merasakan hal yang sama?

Aku suka gayanya
Aku suka dia bilang “icha sayang isha”, “jangan pernah tinggalin aku be”, “aku sayangs kamu beneran ketok e”, “aku sayang kamu”, “janji ya jangan pernah pergi”, “aku sayang kamu sha”.
Aku suka setiap smsnya
Aku suka semuanya dari dia
Aku suka masalalunya
Aku suka hidupnya
Aku suka dia berkata “bangun, sholat subuh” walaupun dia nonmuslim
Aku suka dia ! aku sayang kamu cha !
Aku suka dia mencari tahu alamatku
Aku suka dia bertanya kepada orang tentang rumahku
Aku suka setiap malam dia ingin kerumahku tapi ku tolak
Aku suka rasa penasarannya kepadaku
Aku suka itu semua
Dia begitu membahagiakanku :’)
Aku rindu padanya…
Ya Allah, adakah penggantinya untukku?
Yang lebih baik darinya?

Ya, aku sangat sangat sangat merindukannya
Tapi aku sadar
Saat aku memaksakan kehendakku
Ada pihak lain yang terluka
Dan tidak menutup kemungkinan itu semua juga membuatku terluka
Menjauh darinya mungkin hal terbaik yang pernah aku lakukan
Tapi tak bisa aku pungkiri
Aku masih sangat merindukannya
Apakah dia juga merindukanku?
Apakah dia membuka twitterku?
Saat semua rasaku aku tumpahkan di twitter
Saat semua isi hatiku hanya ku tulis di twitter
Apakah dia membacanya?
Tuntun dia untuk membacanya ya Allah
Tuntun dia…

my birthday

Kemaren tanggal 23 september my birthday 
Aku pikir gak ada yang bakalan dateng dan ngucapin selamat buat aku, teman-temanku sma pun gak dateng saat hari H itu. Sedihnya !
Padahal aku udah nunggu. Kalo gitu yaudahlah. Mungkin mereka juga lagi sibuk sendiri2. Tapi demi ultahku? Hahahaha temanku jahat semua !
Padahal merekalah yang aku bangga-banggakan! Rasanya percuma mereka aku banggakan, toh pada kenyataannya aku kecewa pada mereka.
Sedih ya rasanya kehilangan teman. Sedih ya rasanya hidup begini. Jadi bukan salahku kan kalau ternyata yang dateng temen-temen kuliahku dan akhirnya aku merayakannya dengan mereka. Maaf ya teman smaku, untuk sejenak kulupakan kalian yang lebih mementingkan urusan kalian daripada aku. Hahaha so, kalo kalian marahpun terserah sana.
Saat aku lelah menunggu kalian (teman-teman smaku), aku memutuskan untuk tidur, dan ternyata saat aku mulai terbuai kealam mimpiku, seseorang menggedor pintu kamarku dengan keras, mereka menggedornya dan karena aku belum bangun dari tidurku salah satu temanku memutuskan untuk masuk (arvi). Dia masuk dengan menangis, membuatku kaget dan langsung terlonjak dari tempat tidurku. Ternyata saat aku mulai meraih tangannya dan bertanya “kenapa, vik?” seseorang lagi datang dari belakangnya dengan membawa sebuah kue bertuliskan “happy birthday to aisyah yang ke 20 tahun” ! dan disusul teman-temanku yang lainnya, mereka menghampiriku sambil menyanyikan lagu “happy birthday to you”  !
Terimakasih 
Untuk beberapa saat kami melakukan “perang” air. Dan kami semua pun basah kuyup karena bermandikan air kolam. Setelah mereka pulang pun, semua masih bercerita hal-hal lucu di facebook tentang kejadian malam itu, dimana semuanya dari kita merasakan hal yang sama “gatel-gatel karena air kolam” ! wkwkwk
Terimakasih ya Allah, walaupun mbah ti sudah berada disisimu, hamba masih diberikan kesempatan untuk merasakan sebuah kejutan besar di hari ulang tahun hamba. Dihari dimana hamba semakin mengarah kekedewasaan, dimana hamba harus lebih bijaksana lagi sebagai kakak dan anak pertama, dimana hamba harus lurus menatap masa depan hamba. Terimakasih mbah ti dan mbah o atas semua kejutannya disaat ulang tahunku dulu, walaupun hanya seragam, buku, pensil, dan krayon, semua itu member arti yang sangat dalam bagiku 
Terimakasih ya Allah telah menghadirkan “mereka yang menyayangiku” di dalam hidupku 
Alhamdulillahirobbil’alamin 