Sabtu, 21 April 2012

nanti...

dia pergi sambil melambaikan tangannya. tapi dia juga sudah berjanji akan pulang. nanti. entah kapan nantinya dia pulang? kapan hari pastinya dia pulang? aku masih belum tahu kepastian "nanti" itu.

setahun sudah berlalu. aku masih menanti kata "nanti" itu. masih saja percaya kata "nanti"nya dulu. ah bodohnya aku.

nanti itu tak akan pernah terjadi. nanti itu hanya bualannya saja. nanti dimana sudah tak lagi ada harapan, dia kembali? mungkinkah?

ah nanti itu selalu membuaiku dalam lamunan panjangku. selalu menjadi pemanis dalam kerinduanku yang pahit. selalu menjadi pencerah hatiku yang gelap. tapi kapan tibanya "nanti" itu?

jika memang tak ingin kembali, harusnya jangan sebutkan kata nanti.
jika memang sudah tak bisa lagi, jujus saja tanpa nanti terucap.
jika aku dan kamu berbeda, nanti itu akan menjadi penghalang perpisahan kita yang damai.
nanti itu benar-benar membunuhku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar