Senin, 20 Agustus 2012

lebaran dengan tradisi (tradisi lebaran dan tradisi tanpa orang tersayang)

gema takbir sudah berkumandang di setiap tempat. sepanjang malam dan seharian yang terdengar hanya puji-pujian menyanjung kebesaran Allah SWT. tak peduli dimanapun dan bagaimanapun kondisi suatu tempat itu, tetap saja sholat id dilaksanakan demi terpenuhinya hari kemenangan umat muslim. subhanallah ramadhan sudah berakhir, kemenangan insyaAllah sudah diraih...

opor, ketupat, sambel ati kentang sudah menunggu untuk disantap di hari kemenangan. alhamdulillah walaupun hanya sederhana, tapi makanan khas itu selalu tersaji di meja makan keluarga kami sepulang sholat id. sirup warna-warni pun selalu menjadi hidangan pembuka untuk para tamu ditambah kue-kue kering khas lebaran semacam wafer, stik, putri salju, roti monde, kacang mete, kacang bawang, kue-kue kering sudah menjadi menu penjamu tamu yang wajib untuk dihidangkan setiap ramadhan datang. alhamdulillah...

tradisi "sungkem" masih dijalankan dikeluarga kami. setiap orang yang dituakan yang menjadi pusat "sungkeman". sungkem adalah sebuah tradisi minta maaf setiap kali lebaran datang, dan selalu menjadi adat istiadat wajib orang-orang jawa. sebenarnya tidak perlu menunggu lebaran untuk sungkem, karena sungkem itu adalah tanda permintaan maaf dan bisa dilakukan kapan saja.

salam tempel. ini juga merupakan salah satu tradisi di keluarga kami. alhamdulillah sudah setua ini masih saja dapet salam tempel dari keluarga. karena secara umur, harusnya sudah saatnya ngasih salam tempel ke keluarga, bukan malah dikasih salam tempel. tapi masih saja dapet salam tempel, terimakasih keluarga :)

halal-bihalal juga biasanya dilakukan dirumah pak dukuh, biasanya sehabis waktu bersama keluarga barulah kami sekeluarga beramai-ramai menuju rumah pak dukuh untuk mengikuti acara halal-bihalal bersama warga kampung. serunyaa bisa ketemu muda-mudi juga para orang-orang tua :)

tapi acara sungkem bersama keluarga beberapa tahun ini rasanya berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya, soalnya mbah ti dan mbah o udah gak ada. jadinya sungkemannya cuma sebatas bapak, ibu, om, dan bulek. juga keluarga bulek yang di surabaya gak bisa dateng ke jogja, jadinya mereka harus lebaran sendiri di surabaya tanpa sungkem sama kakak-kakaknya. sedihnya lagi, tahun ini gak ketemu bapak, ebok dan keluarga besar di jawa timur. ya Allah sedihnya...

tadi sore tiba-tiba si adek sms bilang gini:
kalo mbah ti dan kakek masih hidup, hidupku pasti seneng.
aku punya permintaan:
1.aku pingin bahagia
2.aku pingin diajarin kaya temen2x ku
3.aku pingin liburan bersama keluarga kaya temen2xku
semoga mbah ti dan kakek di sisiNya. amien...
atika aqmarina ningtyas :-(

mbrambangi deh abis baca sms nya si adek (mbrambangi = berkaca-kaca). iya, dia masih kelas tiga esde. dan dari kecil udah kebiasaan dimanja-manjain sama mbah ti dan kakek, seperti aku. istilahnya ya kami berdua itu anaknya mbah ti dan kakek. disini dia manggil kakek sedangkan aku manggil mbah o. kami semua punya panggilan kesayangan masing-masing.

amiieenn...
mbah ti dan kakek insyaAllah udah ditempat yang baik.
jangan lupa selalu kirim doa ya...
minal aidzin wal fadzin mbak tika :)
itu balasanku. sambil sedikit berkaca-kaca akhirnya aku send juga.
anak kecil jaman sekarang cepet ya dewasanya. dulu pas aku seumuran dia, mana pernah aku mikirin orang-orang dekatku yang udah gak ada. baru pas kelas empat saat kakak angkatku pergi, sedihnya setinggi gunung, lebih mungkin ya :')
smeoga mereka dapet tempat yang baik di alam sana. amien :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar