Rabu, 11 Juli 2012

untuk kamu

apakabar kamu adikku sayang? apakah kamu lelah menghadapi kerasnya hidupmu? kerasnya hidup yang baru kamu rasakan setelah tamat dari sekolahmu itu? iya sayang... beginilah hidup yang sesungguhnya, penuh perjuangan dan keras sekali. beginilah hidup yang sebenarnya, sangat menakutkan dan membingungkan. kamu tahu? betapa sedihnya hati ini saat kamu bilang kamu lebih memilih untuk bekerja sebagai "babu" di pertambangan batu bara di kalimantan? apa kamu tahu, bagaimana perasaanku sebagai kakakmu? satu-satunya kakak yang kamu punya. 

sepertinya kekasihmu telah pergi meninggalkanmu jauh, disaat keterpurukanmu ini. iya pastinya begitu, ketika seorang lelaki tak berdaya sedang diombang-ambingkan oleh kerasnya hidup. aku juga benar-benar tak berdaya sebagai seorang kakak, aku tak bisa apa-apa. aku harus apa dengan kerasnya hidupmu dek? rasanya aku ingin sekali menghukum diriku sendiri saat kamu mengatakan keinginanmu itu kepadaku. rasanya aku tak bisa memaafkan diriku sendiri. aku hanya bisa menangisi keputusanmu tanpa bisa berbuat apa-apa dek. maafkan aku karena tidak menjadi kakak yang baik untukmu.

dek, aku juga sedang berusaha dengan kerasnya hidupku, agar aku bisa membuatmu menjadi manusia yang layak, agar aku bisa mengangkat martabatmu. dek, bersabarlah. aku mohon kamu untuk bisa bersabar dengan semua cobaan hidupmu, aku harap kamu bisa berteman dengan pahitnya kehidupan, aku pinta agar kamu mau menyantap sedikit saja sajian dari takdir hidupmu. cobalah dan rasakan, cicipin pemberian alam dan dunia ini yang dikhususkan untukmu. tunggu aku untuk bisa mewujudkan mimpimu.

untuk adik kecilku,
teman bertengkarku,
anak kesayangan ibu angkatku,
dan kamu musuh bebuyutku sewaktu kecil,
tolong bersabarlah,
tunggu sinar harapanmu menerangi jalanmu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar