Jumat, 12 Oktober 2012

selamat malam, hujan.

penghujan!
kemarau sudah berlalu.
ah dimana-mana sudah tercium aroma tanah yang menyegarkan kalbu.
selalu saja ada bahagia ketika hujan turun. selalu saja ada kenangan tercipta saat tetes demi tetesnya tertumpah-ruahkan begitu saja.
seperti kekebebasan!

hujan itu bebas.
bebas dari kesedihan, juga bebas dari kebahagiaan.
dia berjalan dengan kakinya sendiri.
menjadikan segala ragam kering menjadi basah.
menjadi anugerah dan petaka. menenangkan.

tak pernah ada nyanyian seindah hujan.
hujanlah nyanyian termerdu yang pernah aku tahu.
derasnya rintiknya.
wangi sewangi wanginya.
tak pernah ku temukan yang seperti itu.
aku mengenalNya.
mengenal penciptanya.
begitu indah, lebih indah dari hujan.


hujan.
selalu memaksaku menanam kenangan-kenangan dibawahnya.
mengering bersamanya.
mengalir bersamanya.
segelap suasananya.
serahasia hujan diciptakan.

apakah kamu suka hujan seperti aku?

8 komentar:

  1. bahkan hujan yang memaksaku menyukainya . . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. adegan dipaksanya, suka kan?

      Hapus
    2. suka atau tidak tetep dipaksa hahahaha

      Hapus
    3. hahaha mungkin sebenernya bahagia dipaksa tapi pura-pura biasa aja *uopoh

      Hapus
  2. Komen sik, mbacca ntar dulu.. Ane gagal pertamax Gan. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. seriusan ki? bener2 gakbisa dikejar itu pertamaxnya gan?

      Hapus
  3. Balasan
    1. ciyus? kalo aku I Love You deh buakakakakakaka *dilempar sendal karo lukman*

      Hapus