Rabu, 05 Oktober 2011

DIA DAN AKU

dia yang telah menghancurkanku
meremukkan hatiku
tapi kenapa masih saja aku memikirkannya?
Masih saja aku merindukannya?
Bahkan, masih saja aku berharap padanya
Dia juga yang pertama
Mengenalkanku pada cinta
Mendamaikan hatiku
Membuat damai jiwaku
Dia juga yang selalu aku rindukan
Hanya dia !
Ya, mungkin aku sudah gila
Karena dia tak lagi bersamaku
Tak lagi menyapaku
Tak lagi selalu hadir dalam setiap pagiku dan malamku
Dia yang membuatku tersenyum seharian
Dan dia juga yang membuatku menangis setaun belakangan ini
Dia yang sangat aku rindukan
Hanya dia !
Saat aku berdoa, apa yang terbaik untukku
Dan saat itu juga semua keburukannya datang
Entah itu petunjuk atau apa
Tapi hati dan otakku selalu memerintahkan aku untuk pergi menjauh
Namun, sejujurnya aku juga sangat merindukannya
Pelan-pelan semuanya sudah terbiasa aku lakukan
Disapa sehari sekali
Dua hari sekali
Tiga hari sekali
Seminggu sekali
Kemudian sebulan sekali
Lalu dua bulan sekali
Dan akhirnya menghilang tanpa kabar
Aku dengar, dia akan benar-benar pergi berlayar
Ya Allah…
Apa dia akan berpamitan padaku?
Akankah dia menyapaku untuk yang terakhirnya?
Apakah dia akan menyapaku dan bilang “maaf untuk semuanya, maukah kau mendoakanku untuk sukses berlayar?”
Hanya dia !
Aku mau hanya dia !

Aku memikirkannya selalu memikirkannya
Aku selalu melamunkannya
Aku selalu merindukannya
Aku selalu berharap dia akan datang
Datang lagi padaku
Aku tahu aku munafik
Tapi aku mau hanya dia !
Apakah dia merasakan hal yang sama?

Aku suka gayanya
Aku suka dia bilang “icha sayang isha”, “jangan pernah tinggalin aku be”, “aku sayangs kamu beneran ketok e”, “aku sayang kamu”, “janji ya jangan pernah pergi”, “aku sayang kamu sha”.
Aku suka setiap smsnya
Aku suka semuanya dari dia
Aku suka masalalunya
Aku suka hidupnya
Aku suka dia berkata “bangun, sholat subuh” walaupun dia nonmuslim
Aku suka dia ! aku sayang kamu cha !
Aku suka dia mencari tahu alamatku
Aku suka dia bertanya kepada orang tentang rumahku
Aku suka setiap malam dia ingin kerumahku tapi ku tolak
Aku suka rasa penasarannya kepadaku
Aku suka itu semua
Dia begitu membahagiakanku :’)
Aku rindu padanya…
Ya Allah, adakah penggantinya untukku?
Yang lebih baik darinya?

Ya, aku sangat sangat sangat merindukannya
Tapi aku sadar
Saat aku memaksakan kehendakku
Ada pihak lain yang terluka
Dan tidak menutup kemungkinan itu semua juga membuatku terluka
Menjauh darinya mungkin hal terbaik yang pernah aku lakukan
Tapi tak bisa aku pungkiri
Aku masih sangat merindukannya
Apakah dia juga merindukanku?
Apakah dia membuka twitterku?
Saat semua rasaku aku tumpahkan di twitter
Saat semua isi hatiku hanya ku tulis di twitter
Apakah dia membacanya?
Tuntun dia untuk membacanya ya Allah
Tuntun dia…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar