dia bertanya padaku tentang perasaanku, apakah masih tertata rapi? bahkan dia masih saja memandangku seperti dulu. bukankah dulu dia yang membuangku? setelah ada seseorang yang lain yang katanya lebih segalanya daripada aku? oh tertata rapi? perasaanku tertata rapi sepertinya dia benar-benar tidak memahamiku. bagaimana bisa semuanya masih tertata rapi setelah beberapa kali dia meremuk-redamkannya? mana mungkin hati itu masih seutuh dulu saat dia baru mulai menatakannya? sepertinya sudah saja hubungan itu tidak perlu disambung lagi, sudah untuk sakit hati dan menangis lagi karenanya.
*****
Tuhan itu memang baik. selalu mempertemukanku dengan seseorang yang salah sebelum mempertemukan kita. sebelum dengan kamu, banyak yang kupilih menjadi pendampingku, tapi ternyata mereka bukan tulang rusukku. manis selalu di awal pertemuan, berakhir tanpa sebuah senyuman. terimakasih Tuhan...
*****
masih saja dia diam tanpa sepatah kata. mungkin masih saja memikirkanku yang entah akan apa dengan masa depanku. aku tahu, setelah kelulusan ini semuanya akan terasa lebih berat lagi. semuanya langsung berubah 180 derajat dari biasanya. aku pun masih saja tidak percaya bagaimana keadaanku ini? aku bahkan tidak pernah jauh berpikir kedepan tentang masa depanku. ayah ibu, aku harus apa? aku tak tega melihatmu sedih seperti ini. aku tak tega melihat kalian menangis setiap malam dalam sholatmu karena tak henti mendoakanku dan masa depanku. aku harus apa?
*****
Tuhan, coba peluk aku sebentar saja. biarkan aku kau dekap sebentar saja untuk merasakan besarnya kasih dan syangMu kepadaku. aku tahu karena Engkau menyayangiku, sehingga Engkau sedang mengujiku. aku tahu Tuhan, Engkau maha baik. rengkuhlah aku sedetik saja agar aku kembali kuat melewati semua ujianmu ini. aku tanpamu cumalah butiran debu tak berharga...
*****
setiap hari selalu menanti, menanti dan menanti. apa yang harus aku lakukan? hanya melihat satu persatu teman-temanku pergi dengan orangtua barunya yang bahagia mengadopsinya. sedangkan aku? masih saja duduk terpekur disini, hanya bisa memandanginya saja. apakah mereka tidak tahu? aku juga ingin merasakan hangatnya berada dalam sebuah keluarga tidak melulu didalam panti ini!
*****
didalam pengap dan gelap ini otakku mulai kembali berpikir normal. yah aku tahu aku memang salah, tapi apakah ada orang yang tahu seberapa berat beban yang kurasakan? satu-satunya yang bisa kulakukan hanyalah ini. sehingga keluargaku terbebas dari hutang dan bisa melanjutkan hidup walaupun aku harus terkurung didalam terali ini. maaf tuan besar, maaf karena perbuatanku. semoga engkau di alam sana mendapatkan hidup yang lebih baik...
*****
apa yang harus aku lakukan? apa? mereka semua sudah menyelidiki kasus itu! aku harus apa? sebentar lagi semuanya akan terungkap! lalu aku harus kemana? pergi? kabur?! yah kabur!!! aku harus kabur!! kemana uangku? aku harus menyelamatkan uangku ini!!!!
*****