dia datang dan hadir mengisi hariku yang sendiri. bertahan dan semakin bertahan bersamaku, hingga rasa itu datang, dan menjadikan aku kamu menjadi kita. kita...
setahun, dua tahun, tiga tahun, empat tahun, sudah berlalu. aku dan kamu masih menjadi kita. kamu tahu? betapa bahagianya aku saat menjadi kita? tak ada sepi lagi di hariku. semuanya terlalui dengan penuh tawa dan bahagia. kamu menjadi pelengkap aku. aku dan kamu menyebutnya kita.
kamu tahu? betapa berharganya kamu saat menjadi kita? kamu lebih dari aku. tanpa kamu aku tidaklah selengkap kita.
tapi dia datang dan kemudian mengisi harimu saat aku tak bisa disampingmu. menjadi alasanmu tertawa ketika kamu jauh dariku. menjadi sebuah air saat kamu kehausan karena aku. menyedihkan, karena itu bukan aku.
rasanya ada yang nyeri di dalam diriku. aku tak tahu apa itu, aku masih saja memikirkanmu yang sudah menggores luka dengan belatimu.
jauh di dalam diriku, aku ingin kembali merengkuhmu. jauh dilubuk hatiku, aku masih ingin membuatmu tertawa, dan masih saja berharap kamu tertawa karena aku bukan dia. tapi kamu lebih memilih tertawa bersama dia daripada aku, menjadikannya alasanmu tertawa dan bukan aku.
pergilah bersamanya. jadilah kalian. sekarang tidak ada lagi kita antara kamu dan aku. kalian... semoga bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar