siang. galau. dan sosial media.
what do you think about that? oke, bahasa indonesianya “apa yang kamu
pikirkan tentang itu?”. sambut matahari terbenam sebentar lagi,
mungkin. panasnya siang hari, maybe. atau, ah rasanya hujan menyegarkan
siang yang terlalu membara ini. bagiku, yang terakhir adalah pengertian
dari siang, galau dan sosial media kali ini. sosial media? tentunya
tempat yang pas membagi keluh-kesahku tentang siang yang membakar dan
aku yang terbakar galau di siang ini. itu bahasaku sedikit rumit ya? :D
galau. bercanda. sumringah. dan tugas akhir.
tak ada alasan untuk lari dari kenyataan bahwa tugas akhir di siang
bolong begini sebuah penyegaran otak. what? penyegaran otak? iyalah,
penyegaran otak setelah seharian berkutat dengan candaan yang membuatku
sumringah atau sekedar membaca pesan gebetan dari sosial medianya yang
akhirnya membuat galau. terlebih lagi galau sudah menjadi dan berada di
puncak kejayaannya ketika si gebetan mengatakan kata-kata yang membuat
melayang, menembus cakrawala, berseluncur di pelangi daaaannnn akhirnya
nyemplung di sungai. what a bad day, hah?!
sosial media itu bener-bener satu tempat penumpah-ruah rasa galau,
haru-biru, gembira-ria, dan ledakan-ledakan perasaan ketika bahagia
luber dari embernya. siapa yang gak pernah updet di sosial media ketika
perasaan-perasaan seperti itu datang? kecuali dia orang yang terlahir di
tahun 1945 dan masih hidup dijaman reformasi seperti sekarang ini, atau
nenek-kakek kita yang ngebaca tulisan aja pake kacamata “plus” yang
tebel banget. itu!
sosial media. banyak hal yang terjadi didalamnya. sebuah kata-kata
yang sederhana tapi menusuk pun sempat tertujukan untuknya “sosial media
mempertemukan kita dan mendekatkan kita dengan teman lama, sodara lama,
dan mereka yang sempat putus hubungan dengan kita, tapi menjauhkan kita
dari setiap orang disamping kita, yang terlalu dekat dengan kita”. dan…
that its true, men.
segalanya bermulai dari sosial media.
pertemuan, kisah cinta, tawa mesra, keceriaan, riang canda, haru,
sedih, duka lara, ah… semua hal semacam itu bisa kamu temui disana. di
setiap status teman, kerabat, pacar, mantan atau sosial mediamu sendiri.
dengan sosial media, semua sifat seseorang terbongkar secara
perlahan. seperti kata seseorang “lewat TL-mu, aku tahu dirimu”. itu!
nah itu! seperti itu, kamu bisa bayangkan kan? jadi, pintar-pintarlah.
rahasiakan siapa karaktermu. tapi seorang teman yang lain menimpalinya
dengan… “gak semua yang di sosial media itu bener. inget, sosial media
maya bukan nyata!”. what i have think? what i have trust? both of them?